Kamis, 20 September 2012

Menyusuri Misteri Menstruasi Dari Sudut Pandang Alqur'an

Menyusuri Misteri Menstruasi


1298051890320206693
Menstruasi atau haid secara etimologi (bahasa) berarti sesuatu yang mengalir. Menurut hukum Islam: darah yang keluar dari kemaluan seorang wanita, dari dalam rahimnya secara sehat bukan dalam keadaan sakit dan juga bukan karena melahirkan. Menurut medis: terlepasnya jaringan epitel endometrium akibat pengaruh perubahan siklus keseimbangan hormonal reproduksi wanita. Atau pelepasan dinding rahim (endometrium) yang disertai dengan pendarahan dan terjadi setiap bulannya kecuali pada saat kehamilan. Menstruasi yang terjadi terus menerus setiap bulannya disebut sebagai siklus menstruasi. menstruasi biasanya dimulai pada usia 9-11 tahun dan berlangsung hingga menopause, yang terjadi sekitar usia 45 – 55 tahun.
Menstruasi Menurut Kitab Suci
Dalil menstruasi adalah berdasarkan firman Allah di dalam QS. Al Baqarah (2) ayat 222: “Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah, “Haid itu adalah kotoran.” Oleh sebab itu, hendaklah kamu menjauhkan diri (maksudnya: jangan menyetubuhi wanita di waktu haid) dari wanita di waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci (ialah sesudah mandi atau sesudah darah berhenti keluar). Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” Adapun menurut hadits yang terdapat di dalam Shahih Bukhari dan Muslim: “Ini (menstruasi) adalah sesuatu yang telah ditetapkan oleh Allah untuk wanita keturunan Adam”.
1298051951673223936
Apakah hanya wanita yang mengalami menstruasi?
Ternyata tidak hanya wanita yang mengalami menstruasi, beberapa hewan seperti: kelelawar, serigala, marmut, unta, cicak, kuda, dan anjing juga mengalami haid.
Menstruasi Normal
Sebelum menjawab pertanyaan Anda, kita sebaiknya mengetahui “harga normal” atau “pedoman” untuk menstruasi/ haid yang normal. Pedoman untuk haid normal, antara lain:
1.  Lama siklus berlangsung antara 21-35 hari (28+7 hari).
2.  Lama perdarahan sekitar 2-7 hari.
3.  Banyak atau volume perdarahan sekitar 20-80 cc per siklus (50+30 cc).
4.  Saat haid berlangsung, tidak disertai rasa nyeri.
5.  Darah haid berwarna merah segar.
6.  Darah haid tidak bergumpal.
7.  Darah haid, cairan yang keluar dari vagina, dan “hawa” vagina tidak berbau busuk.
8.  Terjadi ovulasi. Ini yang paling penting. Ada juga ahli yang berpendapat, pedoman haid normal adalah: siklusnya 21-34 hari, lamanya 3-10 hari, jumlah darah sekitar 30-150 cc/hari.

1298052398760632228
Proses Ovulasi
Seorang wanita memiliki dua ovarium dimana masing-masing menyimpan sekitar 200.000 hingga 400.000 telur yang belum matang (folikel). Normalnya, hanya satu atau beberapa sel telur yang tumbuh setiap periode menstruasi dan sekitar hari ke-14 sebelum menstruasi berikutnya, ketika sel telur tersebut telah matang maka sel telur tersebut akan dilepaskan dari ovarium dan kemudian berjalan menuju tuba falopi untuk kemudian dibuahi. Proses pelepasan ini disebut dengan ovulasi.
Darah menstruasi atau bukan?
Batasan minimal: Darah yang keluar dari seorang wanita dapat dikatakan darah menstruasi jika jumlah masa keluarnya telah mencapai 24 jam, baik secara terus menerus tanpa henti maupun terputus-putus. Jadi jika dalam waktu satu hari satu malam dan genap 24 jam tanpa henti seorang wanita mengeluarkan darah, maka darah tersebut dapat dikatakan darah menstruasi.
Batasan maksimal: Batas maksimal wanita mengalami menstruasi ialah darah yang keluar tidak melewati batas 15 hari dihitung sejak awal ia melihat darah. Meskipun keluarnya secara kontinyu (terus-menerus) maupun terputus-putus tetap akan dikatakan darah menstruasi dengan ketentuan tidak melebihi batas waktu 15 hari dan jika dijumlah tidak kurang dari 24 jam.
Proses Menstruasi
Di masa pubertas atau saat pertama terjadi haid (menarche), seringkali saat siklus haid tidak disertai ovulasi, sehingga wajarlah jika siklus haid belum terjadi secara teratur. Demikian pula pada saat perimenopause (sebelum menopause),
mulai terjadi penurunan fungsi ovarium, sehingga siklus haid juga menjadi tidak teratur. Pada siklus menstruasi normal, terdapat produksi hormon-hormon yang paralel dengan pertumbuhan lapisan rahim untuk mempersiapkan perlekatan (implantasi) janin . Gangguan dari siklus menstruasi ini mengakibatkan gangguan kesuburan, kegugurn yang berulang, atau keganasan. Gangguan siklus menstruasi merupakan salah satu alasan wanita berkonsultasi ke dokter.
Adapun beberapa hormon yang mempengaruhi siklus menstruasi adalah:
1.  FSH-RH (follicle stimulating hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan FSH.
2.  LH-RH (luteinizing hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan LH.
3.  PIH (prolactine inhibiting hormone) yang menghambat hipofisis untuk mengeluarkan prolaktin.
Mitos dan Fakta tentang Haid
Selain penjelasan tentang haid normal, kami juga akan sedikit membahas tentang beberapa mitos tentang haid yang beredar di masyarakat. Ini juga perlu dibahas mengingat banyak di antara mitos tersebut yang sangat dipercaya, padahal tidak benar. Misalnya:
Mitos 1:  Siklus menstruasi hanya dapat dipahami oleh ahli kesehatan.
Yang benar: Setiap wanita dengan mudah memahami masa suburnya sendiri. Caranya adalah dengan mempelajari dan mengingat-ingat siklus menstruasi diri Anda sendiri. Mempelajari kebiasaan menstruasi dan perubahan tubuh.
Mitos 2:  Siklus normal haid adalah 28 hari.
Yang benar: Lama siklus normal haid berlangsung antara 21-35 hari. Pada beberapa kasus, ada yang siklusnya hanya 20 hari atau bahkan mencapai 45 hari.
Mitos 3:  Wanita subur sepanjang masa.
Yang benar: Wanita mengalami masa tidak subur selama beberapa hari saat sedang ovulasi. Sedangkan pria, selalu subur sepanjang masa.
Mitos 4:  Wanita yang sedang haid tidak mungkin hamil jika disetubuhi.
Yang benar: peluang untuk hamil tetap ada, meskipun kecil. Perlu diketahui, jika sel spermatozoa dapat bertemu dengan ovum (sel telur), maka tetap dapat terjadi pembuahan yang berlanjut kehamilan (conception).
Mitos 5:  Wanita yang sedang haid tidak boleh atau tidak bisa beribadah.
Yang benar: Kaum wanita (terutama muslimah) yang sedang haid dapat melakukan banyak hal yang dapat dikategorikan sebagai ibadah, misalnya: berwudhu, berdzikir, belajar, membaca sholawat, bekerja, bersedekah, tersenyum, membantu orang lain, memasakkan untuk suami, mengajar, mengantarkan anaknya ke sekolah, dsb.
Mitos 6:  Haid selalu disertai rasa sakit atau nyeri.
Yang benar: tidak semua proses haid disertai rasa sakit atau nyeri. Perlu diketahui, nyeri atau sakit saat haid salah satunya dipicu atau dipengaruhi oleh faktor psikis atau emosi, lingkungan pekerjaan, banyaknya masalah yang belum terpecahkan, dan berbagai tekanan lainnya. Solusinya mudh: ambil waktu untuk relaksasi sejenak, beristirahatlah sejenak, tertawa atau curhat bersama sahabat Anda, minumlah teh hangat, berjalan-jalan menghirup udara segar. Jika masih saja terasa sakit atau nyeri, maka segeralah berkonsultasi dengan dokter Anda.
Mitos 7:  Wanita tidak lagi memiliki sel telur saat masa menopause.
Yang benar: Wanita lahir dengan membawa sel telur yang sangat banyak, sekitar 300-500, bisa lebih. Saat masa menopause, tubuh wanita berhenti merespon hormon yang menyebabkan ovulasi. Namun sel telur masih terus ada di dalam tubuh meskipun kemampuan untuk bereproduksinya akan menurun hingga menghilang.